Rabu, 12 Desember 2012

Batam-Spore-Malay

yaa share lg nih :D
moment terindah with BigFams :*

di bandara Hangnadim -Batam


pokoknya ini di Batam


nah ini dispore~



we are family roxy ~ hahaha :D


naaah ini sama pengawal kerajaan malay :p

yap foto background twins tower-malay

song of the sea ~ wkwk ujan itu makanya pake jas ujan dari plastik ;;) - Spore


Selasa, 11 Desember 2012

HongKong

sedikit share aja holiday dinegara orang ;;) hehehe


sampe di Hong Kong International Airport atau HKIA
 

lupa nama tempatnya apa :D x_x
 

sama einstein waktu di madame tussauds, kapan lg coba ? ;;)


david beckhaaaaaaaaaaaam :******


the beatles *.*


cina juga punya paris ASPAL (ASli tapi PALsu) :D


disneeeeeeeeeey :DD

winnie the pooooooh <33


Film GIE

Awalnya gue sedikit bingung tentang Film GIE ini . Bercerita tentang kritikan untuk pemerintah dan sebagainya. tapi , gue  langsung jatuh cinta dengan alur cerita film GIE ini. menurut gue film GIE ini menginspirasi. kenapa demikian? ya karna saat kita menonton film ini, kita disajikan dengan alur cerita nyata, atau ini ternyata biografi dari seorang SOE HOK GIE yang asli.
GIE anak yang berani memberontak kemiskinan. berani berkata tidak pada KEMUNAFIKAN!
Beliau juga seorang yang sangat mencintai alam bumi pertiwi kita ini INDONESIA.
hingga akhirnya ia meninggal di alam tercinta ini.
apakah ada sosok SOE HOK GIE diterusan zaman ini ???









 prasasti soe hok gie & idhan lubis di atas puncak gn. Semeru



“Biarlah mereka yang ingin dapat mobil, mendapatnya.
Biarlah mereka yang ingin dapat rumah, mengambilnya.
Dan datanglah kau manusia-manusia.
Yang dahulu menolak, karena takut ataupun ragu.
Dan kita, para pejuang lama.
Yang telah membawa kapal ini keluar dari badai.”
(Soe Hok Gie)

SOE HOK GIE


Soe Hok Gie
 




Lahir
Meninggal

16 Desember 1969 (umur 26)
Tempat peristirahatan

Kebangsaan

Suku



Karya terkenal

Catatan Seorang Demonstran
Agama

Katolik
Soe Hok Gie (lahir di Djakarta, 17 Desember 1942 – meninggal di Gunung Semeru, 16 Desember 1969 pada umur 26 tahun) adalah salah seorang aktivis Indonesia dan mahasiswa Fakultas Sastra Universitas Indonesia Jurusan Sejarah tahun 19621969.
Soe Hok Gie menamatkan pendidikan SMA di Kolese Kanisius. Nama Soe Hok Gie adalah dialek Hokkian dari namanya Su Fu-yi dalam bahasa Mandarin (Hanzi: 蘇福義). Leluhur Soe Hok Gie sendiri adalah berasal dari provinsi Hainan, Republik Rakyat Cina.
Ia adalah seorang anak muda yang berpendirian yang teguh dalam memegang prinsipnya dan rajin mendokumentasikan perjalanan hidupnya dalam buku harian. Buku hariannya kemudian diterbitkan dengan judul Catatan Seorang Demonstran (1983).
Soe Hok Gie adalah anak keempat dari lima bersaudara keluarga Soe Lie Piet alias Salam Sutrawan. Dia adik kandung Arief Budiman atau Soe Hok Djin, dosen Universitas Kristen Satya Wacana yang juga dikenal vokal dan sekarang berdomisili di Australia.
Hok Gie dikenal sebagai penulis produktif di beberapa media massa, misalnya Kompas, Harian Kami, Sinar Harapan, Mahasiswa Indonesia, dan Indonesia Raya. Sekitar 35 karya artikelnya (kira-kira sepertiga dari seluruh karyanya) selama rentang waktu tiga tahun Orde Baru, sudah dibukukan dan diterbitkan dengan judul Zaman Peralihan (Bentang, 1995).
Juga skripsi sarjana mudanya perihal Sarekat Islam Semarang, tahun 1999 diterbitkan Yayasan Bentang dengan judul Di Bawah Lentera Merah. Sebelumnya, skripsi S1-nya yang mengulas soal pemberontakan PKI di Madiun, juga sudah dibukukan dengan judul Orang-orang di Persimpangan Kiri Jalan (Bentang, 1997).
Sebagai bagian dari aktivitas gerakan, Soe Hok Gie juga sempat terlibat sebagai staf redaksi Mahasiswa Indonesia, sebuah koran mingguan yang diterbitkan oleh mahasiswa angkatan 66 di Bandung untuk mengkritik pemerintahan Orde Lama.
Hok Gie meninggal di gunung Semeru tahun 1969 tepat sehari sebelum ulang tahunnya yang ke-27 akibat menghirup asap beracun di gunung tersebut. Dia meninggal bersama rekannya, Idhan Dhanvantari Lubis.





Soe Hok Gie
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas